Langsung ke konten utama

Sebar Pornografi, Pemerintah Akan Kenakan Denda Rp 100 Juta Per Konten

Pemerintah
Foto: ITU News

Teknologi.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan langsung mengenakan denda kepada penyelenggara sistem eletronik (PSE) yang kedapatan menampilkan konten pornografi pada platformnya.

Kementerian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE), akan memberikan denda sebesar Rp100 juta per konten.

“Sanksi sebelumnya tidak ada (di PP No 82 Tahun 2012), hanya langsung blokir. Sekarang ada sanksi administrasi, bisa denda dan blok, pemutusan sementara, atau dikeluarkan dari list artinya permanen tidak bisa diakses dari Indonesia,”kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Pangerapan saat berbincang di kantor Kominfo, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Ini Dia, Bocoran Jadwal Pembaruan Android 10 untuk Ponsel-ponsel Samsung

Larangan menyebarkan pornografi telah diatur dengan jelas dalam undang-undang. Oleh karena itu, PSE seharusnya punya kemampuan untuk menyortir sendiri konten di platformnya.

Nantinya setelah aturan ini berlaku, pemerintah akan mengerahkan mesin Ais untuk berpatroli. Selama ini mesin Ais bertugas sebagai pengais konten negatif di internet.

“Kalau mesin Ais menemukan konten pornografi akan dikirimkan ke PSE berikut dendanya,” tegas Sammy.

Sementara itu, ada penanganan berbeda pada konten semacam ujaran kebencian dan radikalisme, di mana tidak langsung didenda namun dilakukan review terlebih dulu. Oleh Kominfo pihak PSE akan diberikan waktu untuk melakukan peninjauan.

Baca juga: ColorOS 7 Resmi Dirilis, Ini Daftar Ponsel Oppo yang Dapat Pembaruan

“Kami memberitahukan mereka ini ada konten mengarah ke ujaran kebencian, tolong direview segera. Kami beri batas waktu berapa lama mereka meresponsnya,” ujar Semuel.

Bila PSE tidak juga merespon juga, pemerintah akan langsung memberikan sanksi, mulai dari pemblokiran sementara hingga menghapuskan dari list. Tidak hanya itu mereka akan mendapatkan denda bila mana melewati tenggat waktu men-take down konten bermasalah.

Aturan ini baru akan diberlakukan pada Oktober 2020 atau setahun setelah PP 71 disahkan. Saat inipihak Kominfo sedang mensosialisasikan aturan baru ini kepada penyelenggara sistem elektronik.

(dwk)

The post Sebar Pornografi, Pemerintah Akan Kenakan Denda Rp 100 Juta Per Konten appeared first on .


Sebar Pornografi, Pemerintah Akan Kenakan Denda Rp 100 Juta Per KontenDecember 03, 2019 at 09:01AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?

Teknologi.id –  Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut. Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan? Apa itu Brain Freeze? Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya. Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus. Saraf trigeminus...

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk men...

MoMath Museum, Ubah Matematika Jadi Menyenangkan

Teknologi.id –  Matematika, hampir seluruh orang menjauhi mata pelajaran yang satu ini. Karena harus berurusan dengan berbagai macam angka, simbol, terlebih dengan hitungan yang rumit. Namun disamping semua itu, ternyata pelajaran matematika ini dapat berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan lho! Bagaimana bisa? Terletak  di daerah Madison Square Park kota New York, Amerika Serikat. Terdapat sebuah museum yang mengubah pelajaran yang dianggap banyak orang sebagai hal yang mengerikan, menjadi hal yang menyenangkan. Dengan nama MoMath Museum, museum ini didirikan oleh  Glen Whitney, seorang ahli matematika asal Amerika Serikat. Museum ini memiliki dua lantai dengan luas 1.800 meter persegi yang pada awalnya ditujukan untuk para siswa kelas 4 SD sampai dengan 2 SMP. Baca juga:  ‘Museum Digital’ Membawa Jutaan Fosil Dari Kegelapan Namun demikian, museum ini tetap dapat dinikmati oleh siapapun dan berapapun umurnya. Dan menampilkan lebih dari 30 pameran, dengan set...