Teknologi.id – Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut.
Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan?
Apa itu Brain Freeze?
Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya.
Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus.
Saraf trigeminus adalah saraf yang bertugas untuk memberikan sensasi yang akan kamu rasakan di sekitar kepala. Itulah kenapa saat saraf ini menyentuh temperatur di bawah titik beku, maka rasa sakit yang menusuk akan muncul di sekitar pelipis kita.
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Terlalu Banyak Minum Air?
Faktanya, beda saraf maka beda pula bagian saraf yang disakan sakit. Misalnya saja, sakit gigi akan mengganggu saraf bagian mandibular sehingga menyebabkan sakit di sekitar pusat tengkorak. Namun saat itu datang dari Brain Freeze, sumber rasa sakitnya akan terasa berbeda dari kebanyakan sakit kepala lainnya.
Ternyata fenomena ini mirip dengan alasan mengapa kaki dan tangan kita terasa sakit yang menusuk ketika terlalu dingin. Saat itu terjadi, tubuh kita akan membuat darah memenuhi daerah yang kedinginan tersebut dengan maksud untuk membuat temperaturnya kembali normal.
Proses inilah yang membuat pembuluh darah kita semakin melebar, sehingga menyebabkan sakit yang berdenyut-denyut. Serupa saat terjadinya Brain Freeze, pembuluh darah akan melebar, mengirimkan aliran darah ke dinding atas mulut kita dan dalam prosesnya menyebabkan rasa sakit yang menusuk kepala.
Tidak Banyak yang Mengalami Brain Freeze
Dalam sebuah studi, hanya 37% orang di Amerika, 41% anak-anak di Taiwan, dan 15% orang di Denmark saja yang benar-benar merasakannya. Saraf tigeminus adalah bagian alami dari tubuh. Dalam kasus Brain Freeze, seharusnya semua orang merasakan hal yang sama bukan? Namun perlu diingat, para ilmuwan hanya bisa berspekulasi. Mungkin saja kesensitifan saraf ini akan berbeda-beda di berbagai dearah di dunia.
Satu hal yang nampak jelas adalah orang yang mengalami Brain Freeze lebih rentan terhadap sakit kepala misterius yang lain, yaitu migrain. Dalam sebuah studi, 93% penderita migrain sangat rentan terhadap fenomena ini. Sehingga para ahli menyimpulkan bahwa saraf trigeminus berperan dalam terjadinya kedua sakit kepala yang unik ini.
Baca juga: Baru, Aplikasi Pendeteksi Anemia Hanya dengan Foto Kuku Jari
Cara Mengatasi Brain Freeze
Apapun alasannya, bertahanlah, Brain Freeze biasanya hanya berdurasi sekitar 20-30 detik saja.
Kamu dapat menekan dinding atas mulutmu dengan lidah, sehingga temperatur saraf trigeminus kembali normal. Dan mulai sekarang, berhati-hatilah dalam mengonsumsi sesuatu yang dingin. Jangan memakannya dengan terlalu cepat.
(FM)
The post Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze? appeared first on Teknologi.id.
Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?December 27, 2018 at 01:30PM
Komentar
Posting Komentar