Langsung ke konten utama

GravityLight, Lampu yang Hidup dengan Gaya Gravitasi

Teknologi.id – Setiap benda yang bermassa, pasti memiliki gravitasi. Dan Bumi termasuk planet batu dengan gaya gravitasi yang cukup besar untuk memastikan penghuninya terlempar ke luar angkasa. Menariknya, gaya gravitasi ini telah dimanfaatkan untuk keperluan manusia dalam memproduksi energi.

GravityLight adalah sebuah lampu yang dirancang untuk memanfaatkan gaya gravitasi untuk menghasilkan energi listrik. Yang nantinya tenaga itu akan digunakan untuk menyalakan lampu.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Saat Kita Tersambar Petir?

Penemuan ini secara khusus ditujukan untuk masyarakat wilayah terpencil yang kesulitan akses listrik. Selain itu, GravityLight Foundation selaku yayasan di baliknya ingin mengurangi penggunaan lampu minyak tanah di daerah pedalaman. Lampu minyak tradisional ini berbahaya bagi sistem pernapasan karena mengeluarkan asap beracun.

Gravity Light

Di dalam lampu tersebut terdapat komponen yang mampu mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Dengan cara memberikan beban seberat 12 kilogram digantung dengan tali pada lampu. Proses penurunan beban tersebut memutar motor listrik dan bisa menyalakan lampu selama 20 menit. Setelah beban mencapai titik terbawah, kamu bisa mengangkatnya kembali dengan katrol sederhana. Sistem ini hanya membutuhkan daya 1/10 watt untuk menyalakan LED.

GravityLight Foundation menggandeng beberapa lembaga filantropis untuk membagikan lampu ini ke beberapa desa di Kenya secara gratis. Meski begitu, mereka juga menjualnya untuk umum seharga $80 atau Rp 1 juta per unitnya.

Karena sifatnya yang sementara, lampu GravityLight lebih cocok digunakan untuk keadaan darurat saja. Terlebih untuk mereka yang sulit terjangkau oleh tenaga listrik. Kedepannya tim berharap dapat membuat lampu yang mampu bertahan lebih lama lagi, dengan konsumsi tenaga yang lebih sedikit namun produksi tenaga yang besar.

Sumber: Sesfed

(FM)

The post GravityLight, Lampu yang Hidup dengan Gaya Gravitasi appeared first on Teknologi.id.


GravityLight, Lampu yang Hidup dengan Gaya GravitasiJuly 11, 2019 at 02:32PM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat

Untuk mencapai hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang mampu membantu trader dalam hal jual beli. Dalam hal ini, sebuah tehnik diperlukan untuk membantu cara membaca indikator RSI (Relative Strength Index). Secara umum, pengertian RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya untuk penerapan robot trading yang umumnya menggunakan indikator RSI. Penggunaan indikator … The post Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat appeared first on CoinAset . September 30, 2018 at 10:48PM

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.