Langsung ke konten utama

Peneliti Temukan Malware Berbahaya yang Bisa ‘Bangkit dari Kubur’

malware berbahaya
Foto: Libero Technologia

Teknologi.id – Perusahaan cybersecurity Symantec menemukan malware berbahaya bernama xHelper yang memiliki kemampuan ‘bangkit dari kubur’.

Disebut begitu karena malware yang berasal dari aplikasi-aplikasi Android di luar Play Store tersebut mampu menginstal ulang dirinya sendiri meskipun sebelumnya telah dihapus.

Malware xHelper ditemukan peneliti Symantec pada Maret 2019 lalu dan hingga saat ini tercatat menginfeksi kurang lebih 45.000 perangkat.

Baca juga: Apple Hapus 17 Aplikasi Terinfeksi Malware dari App Store, Ini Daftarnya

Peneliti Symantec menyatakan aplikasi ini didistribusikan melalui situs web dan mendorong pengguna melakukan sideload (transfer file tanpa gunakan internet) ke perangkat mereka. Setelahnya aplikasi ini akan menginstal malware xHelper ke perangkat korban. Setelah instalasi, aplikasi kemudian mengirim spam ke perangkat dengan notification (notifikasi) dan iklan pop-up.

Para peneliti Symantec dan Malwarebyte menyimpulkan aktivitas aplikasi jahat ini tampaknya terbatas pada anjuran atau ajakan bagi pengguna perangkat untuk mengunduh aplikasi lain atau bermain game online. Berasal dari setiap klik dan instal aplikasi itulah pendapatan utama mereka.

Gunakan enkripsi

Selain beroperasi secara diam-diam, xHelper juga tidak bisa dihapus dari perangkat karena menggunakan enkripsi. Aplikasi jahat ini juga tidak memasang ikon atau shortcut di ponsel sehingga akan sulit ditemukan.

Untuk solusi pencegahannya, disarankan untuk tidak mengunduh dan menginstall aplikasi yang berasal dari sumber tidak terpercaya atau di luar Play Store.

Selain itu waspada juga terhadap laman yang mengarahkan ke situs web lain. Jangan pula asal klik ketika telah sampai di laman tersebut.

(dwk)

The post Peneliti Temukan Malware Berbahaya yang Bisa ‘Bangkit dari Kubur’ appeared first on .


Peneliti Temukan Malware Berbahaya yang Bisa ‘Bangkit dari Kubur’October 31, 2019 at 05:56PM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat

Untuk mencapai hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang mampu membantu trader dalam hal jual beli. Dalam hal ini, sebuah tehnik diperlukan untuk membantu cara membaca indikator RSI (Relative Strength Index). Secara umum, pengertian RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya untuk penerapan robot trading yang umumnya menggunakan indikator RSI. Penggunaan indikator … The post Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat appeared first on CoinAset . September 30, 2018 at 10:48PM

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.