Langsung ke konten utama

Canon IVY REC Kamera Seukuran Flashdisk

Teknologi.id –Canon bereksperimen membuat kamera saku seukuran flash disk, bernama Ivy Rec. Kamera berwarna-warni ini dibekali dengan thread tripod berukuran 1/4 inci yang berada di sisi bawah lensa. Untuk framing gambar, pengguna dapat menggunakan rongga persegi di salah satu sisinya. Rongga ini bisa dibuka untuk difungsikan layaknya karabiner.

Mengutip dari digitalcameraworld, Ivy Rec didesain tangguh dengan fitur anti air. Dan dapat bertahan hingga kedalaman 1 meter di bawah air selama 30 menit. Kamera saku ini juga shockproof alias tahan akan benturan, sangat cocok digunakan untuk kegiatan di luar ruangan.

Baca juga: Arsenal, Asisten Artificial Intelligence untuk Para Fotografer

Layaknya kamera digital pada umumnya, Ivy Rec menyediakan mode dial pada bagian belakang untuk memilih mode exposure. Sayangnya tidak ada tombol kendali lain selain tombol kontrol exposure dan shoot. Namun untuk kontrol kamera secara penuh, dapat dilakukan lewat aplikasi pendamping pada ponsel.

Bagi yang gemar merekam gambar bergerak akan dimanjakan dengan sensor gambar CMOS 13MP berukuran 1/3 inci. Yang sanggup merekam video dengan resolusi full HD (1.920×1.080) dan framerate 60 FPS.

Sayangnya, kamera mungil ini belum berbentuk produk jadi. Canon berencana memproduksi Ivy Rec melalui sebuah situr crowdfunding Indiegogo. Kamera ini dibanderol dengan harga $120, dan baru tersedia untuk daerah AS saja.

Kemungkinan besar pabrikan asal Jepang ini sengaja menggelar kampanye crowdfunding Indiegogo untuk mengukur reaksi pasar terlebih dahulu. Jika respon pasar dinilai cukup baik, Ivy Rec mungkin akan dirilis ke pasaran.

Sumber: Tagar

The post Canon IVY REC Kamera Seukuran Flashdisk appeared first on Teknologi.id.


Canon IVY REC Kamera Seukuran FlashdiskJuly 12, 2019 at 01:21PM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?

Teknologi.id –  Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut. Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan? Apa itu Brain Freeze? Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya. Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus. Saraf trigeminus...

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk men...

MoMath Museum, Ubah Matematika Jadi Menyenangkan

Teknologi.id –  Matematika, hampir seluruh orang menjauhi mata pelajaran yang satu ini. Karena harus berurusan dengan berbagai macam angka, simbol, terlebih dengan hitungan yang rumit. Namun disamping semua itu, ternyata pelajaran matematika ini dapat berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan lho! Bagaimana bisa? Terletak  di daerah Madison Square Park kota New York, Amerika Serikat. Terdapat sebuah museum yang mengubah pelajaran yang dianggap banyak orang sebagai hal yang mengerikan, menjadi hal yang menyenangkan. Dengan nama MoMath Museum, museum ini didirikan oleh  Glen Whitney, seorang ahli matematika asal Amerika Serikat. Museum ini memiliki dua lantai dengan luas 1.800 meter persegi yang pada awalnya ditujukan untuk para siswa kelas 4 SD sampai dengan 2 SMP. Baca juga:  ‘Museum Digital’ Membawa Jutaan Fosil Dari Kegelapan Namun demikian, museum ini tetap dapat dinikmati oleh siapapun dan berapapun umurnya. Dan menampilkan lebih dari 30 pameran, dengan set...