Langsung ke konten utama

AI yang Merubah Drone Menjadi Pesawat atau Helikopter

Teknologi.id – Drone adalah mesin serba guna, itulah sebabnya mereka digunakan untuk mengantar paket, membantu pengintaian petugas pemadam kebakaran, dan melakukan pertunjukan cahaya yang unik pada upacara pembukaan Olimpiade. Namun faktor bentuk propeller-forward mereka tidak kondusif untuk efisiensi daya. Sehingga membatasi waktu terbang mereka.

Untungnya, para peneliti di MIT’s Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL), Dartmouth, dan Universitas Washington. Sedang mengembangkan pendekatan desain drone baru yang menggabungkan yang terbaik dari quadcopters dan pesawat sayap tetap.

Karya mereka, yang mereka tuangkan kedalam makalah yang mereka baru terbitkan dan akan diumumkan akhir bulan ini pada konferensi Siggraph di Los Angeles. Mereka telah sukses menghasilkan sistem AI baru yang memungkinkan pengguna untuk merubah drone mereka menjadi layaknya pesawat. Yang dapat bergerak melayang-layang, dan take-off dengan pengontrol penerbangan tunggal layaknya helikopter.

“Metode kami memungkinkan siapapun untuk mendesain drone mereka layaknya ahli, meskipun mereka bukan ahli sekalipun. Mereka hanya perlu menunggu beberapa jam untuk AI bekerja dan menyesuaikan pengaturan drone mereka. Sehingga mereka dapat menikmati fitur hebat ini, dan menerbangkan drone mereka layaknya pesawat.” ujar pemimpin MIT CSAIL Jie Xu.

“Harapan kami, platform semacam ini dapat membuat lebih banyak ‘drone hybrid’ yang lebih fleksibel dan lebih mudah diakses oleh semua orang.”

MIT CSAIL drone

Seperti yang dijelaskan oleh Xu dan rekannya di surat kabar, drone hybrid fixed-wing tradisional yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal memang sulit dikendalikan. Karena mereka sering membutuhkan insinyur untuk mengembangkan satu sistem untuk melayang (copter flight) dan yang lain untuk meluncur secara horizontal (plane flight), ditambah kontroler untuk transisi antara dua mode.

AI dapat membantu di sini, para peneliti semakin beralih ke machine-learning untuk menciptakan sistem kontrol yang lebih mudah beradaptasi. Namun sebagian besar metode sangat bergantung pada simulasi daripada perangkat keras nyata, yang menghasilkan perbedaan.

Baca juga: Image Inpainting, Metode Merekonstruksi Gambar

Untuk mengatasi ini, sistem para peneliti memanfaatkan reinfocrement-learning. Yang merupakan sebuah teknik pelatihan AI dengan menggunakan reward untuk mengarahkan software menuju tujuan. Untuk melatih model untuk melacak kesenjangan potensial antara skenario simulasi dan dunia nyata.

Sehingga memungkinkan pengontrol menyesuaikan outputnya untuk mengimbangi. Tidak perlu menyimpan mode apa pun, dan dapat beralih dari melayang ke meluncur dan kembali lagi hanya dengan memperbarui kecepatan target drone.

Tim mengintegrasikan sistem AI mereka ke dalam OnShape, sebuah software desain berbasis komputer. Untuk memungkinkan pengguna memilih dan mencocokkan bagian drone dari kumpulan data yang ada. Kemudian, dalam serangkaian tes, mereka memasukkan desain yang dihasilkan ke dalam simulator pelatihan yang menguji kinerja penerbangannya.

MIT CSAIL

“Dengan representasi input baru dan fungsi reward baru, kami dapat mempersempit kesenjangan antara realitas yang umum dalam pendekatan pembelajaran penguatan,” tulis Xu dan rekannya di koran. “Kami berharap solusi yang diusulkan ini akan menemukan aplikasi di banyak domain lain.”

Tim berangkat ke pekerjaan masa depan untuk menyempurnakan desain drone. Yang mereka catat saat ini tidak sepenuhnya memperhitungkan efek aerodinamika kompleks antara aliran udara baling-baling dan sayap, untuk meningkatkan kemampuan manuver. Mereka juga berharap dapat mengatasi ketidakmampuan helikopter untuk melakukan tikungan tajam.

Sumber: VentureBeat

(FM)

The post AI yang Merubah Drone Menjadi Pesawat atau Helikopter appeared first on Teknologi.id.


AI yang Merubah Drone Menjadi Pesawat atau HelikopterJuly 22, 2019 at 03:00PM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat

Untuk mencapai hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang mampu membantu trader dalam hal jual beli. Dalam hal ini, sebuah tehnik diperlukan untuk membantu cara membaca indikator RSI (Relative Strength Index). Secara umum, pengertian RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya untuk penerapan robot trading yang umumnya menggunakan indikator RSI. Penggunaan indikator … The post Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat appeared first on CoinAset . September 30, 2018 at 10:48PM

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.