Langsung ke konten utama

AI Yamaha Ubah Seorang Penari Menjadi Pianis

Teknologi.id – Di balik pesatnya perkembangan teknologi artificial intelligence (AI). Ada rasa khawatir akan kemungkinan terjadinya skenario di mana AI merebut sebagian besar pekerjaan manusia. Di tempat lain, mereka yang berjiwa optimis berpikiran bahwa profesi di bidang seni masih aman dari bidikan AI, namun apakah benar demikian?

Sebuah eksperimen yang dilakukan Yamaha dapat membuka pandangan kita bahwa AI juga memiliki potensi di ranah seni. Namun jangan buru-buru menyimpulkan bahwa AI akan menjadi penyebab banyaknya seniman yang pensiun. Dari kacamata positif, ini bisa dilihat sebagai cara baru untuk mengekspresikan diri melalui perpaduan seni dan teknologi.

Baca juga: Morpheus, AI yang Mampu Membuat Film

Eksperimen yang dimaksud adalah mengubah seorang penari menjadi pianis dengan AI Yamaha. Dengan cara menerjemahkan setiap pergerakan tubuhnya menjadi input tuts piano. Penarinya pun bukan orang sembarangan, melainkan seorang Kaiji Moriyama yang sudah banyak mendapatkan berbagai macam penghargaan.

Tubuh atletis sang penari dipasangi empat jenis sensor yang berbeda untuk membaca pergerakannya. Selanjutnya, AI Yamaha ini akan bertugas menganalisa sinyal yang berasal dari sensor tersebut, mengolahnya dengan database melodi yang ada menjadi data MIDI. Sebelum akhirnya mengirimkan semua informasi tersebut ke piano Yamaha Disklavier. Tentu saja semuanya berlangsung secara real-time.

Jika hanya didengarkan sedikit-sedikit lantunan suara pianonya mungkin terdengar seperti musik yang aneh. Namun ketika didengarkan sepenuhnya, lengkap dengan iringan dari Berlin Philharmonic Orchestra Scharoun Ensemble yang sinkron, komposisinya jadi terdengar unik, seperti yang bisa disimak pada video di bawah.

Sumber: DailySocial

(FM)

The post AI Yamaha Ubah Seorang Penari Menjadi Pianis appeared first on Teknologi.id.


AI Yamaha Ubah Seorang Penari Menjadi PianisJuly 10, 2019 at 12:59PM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?

Teknologi.id –  Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut. Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan? Apa itu Brain Freeze? Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya. Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus. Saraf trigeminus...

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk men...

MoMath Museum, Ubah Matematika Jadi Menyenangkan

Teknologi.id –  Matematika, hampir seluruh orang menjauhi mata pelajaran yang satu ini. Karena harus berurusan dengan berbagai macam angka, simbol, terlebih dengan hitungan yang rumit. Namun disamping semua itu, ternyata pelajaran matematika ini dapat berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan lho! Bagaimana bisa? Terletak  di daerah Madison Square Park kota New York, Amerika Serikat. Terdapat sebuah museum yang mengubah pelajaran yang dianggap banyak orang sebagai hal yang mengerikan, menjadi hal yang menyenangkan. Dengan nama MoMath Museum, museum ini didirikan oleh  Glen Whitney, seorang ahli matematika asal Amerika Serikat. Museum ini memiliki dua lantai dengan luas 1.800 meter persegi yang pada awalnya ditujukan untuk para siswa kelas 4 SD sampai dengan 2 SMP. Baca juga:  ‘Museum Digital’ Membawa Jutaan Fosil Dari Kegelapan Namun demikian, museum ini tetap dapat dinikmati oleh siapapun dan berapapun umurnya. Dan menampilkan lebih dari 30 pameran, dengan set...