Langsung ke konten utama

Netizen Ramai-ramai Tuntut #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhy

Ananda Badudu
Foto: Trendsmap

Teknologi.id – Media sosial Twitter sejak Jumat (27/9/2019) pagi diramaikan dengan dua tagar #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhy.

Berdasarkan pantauan Teknologi.id, saat ini tagar #BebaskanAnandaBadudu sudah di tweet sekitar 81.2 ribu kali dan menduduki posisi teratas kolom trending topic Twitter Indonesia. Sementara itu, tagar #BebaskanDandhy sudah di tweet sekitar 77.4 ribu kali dan menduduki posisi keempat kolom trending topic Twitter Indonesia.

Foto: Twitter
Seiring waktu, cuitan dukungan netizen Tanah Air semakin membanjiri isi tagar #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhy. Mereka menuntut keadilan bagi penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) Ananda Badudu dan pendiri WatchdoC Dandhy Dwi Laksono.
Ada juga kampanye galangan dukungan melalui petisi Change.org yang menuntut untuk membebaskan Ananda Badudu yang masih ditahan oleh polisi sejak Jumat pagi.

Tweet dari Netizen

Berikut ini sejumlah tweet netizen yang menuntut Ananda dan Dandhy dibebaskan.
  • #BebaskanAnandaBadudu

  • #BebaskanDandhy

Baca juga: Google Perkenalkan Android 10 Go, OS Terbaru untuk Ponsel Spek Rendah

Latar Belakang Munculnya Tagar Bebaskan Ananda Badudu dan Dandhy Laksono

Awal mula kedua tagar tersebut muncul diprakarsai sebagai bentuk dukungan dari netizen Indonesia atas penangkapan dua aktivis yakni Ananda Badudu dan Dandhy Dwi Laksono oleh polisi.
Keduanya ditangkap secara terpisah. Aktivis sekaligus jurnalis pembuat film dokumenter WatchdoC, Dandhy Dwi Laksono, ditangkap Polda Metro Jaya pada Kamis (26/9) pukul 23.00 WIB. Penangkapan dilakukan polisi di rumahnya di Pondok Gede, Bekasi.
Pengacara Dandhy, Alghiffari Aqsa, mengatakan penangkapan Dandhy terkait aktivitasnya di media sosial Twitter. Menurutnya, polisi sempat menjelaskan dugaan pelanggaran Dandhy kepada sang istri, Irna Gustiawati.

Baca juga: Honor Band 5 Segera Meluncur di Indonesia, Ini Keunggulannya

Meski demikian, saat ini Dandhy telah dibebaskan. Namun, statusnya masih menjadi tersangka. Pihak Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan Dandhy.

Sementara Ananda Badudu, musisi yang juga merupakan aktivis dan eks jurnalis, ditangkap dari kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/9) sekitar pukul 04.30 WIB dan saat ini masih berada di Mapolda. Saat penangkapan terjadi Ananda sempat men-tweet tulisan yang menjelaskan sedikit alasan soal dirinya yang akan ditangkap.

Baca juga: Tengah Diuji Coba, Instagram Segera Hadirkan Fitur Dark Mode

Ananda Badudu sebelumnya diketahui telah mengambil bagian dalam aksi mahasiswa menolak revisi UU KPK dan RUU kontroversial lainnya di DPR dengan cara menggalang dana melalui kampanye di Kitabisa dengan isu ‘Dukung Aksi Mahasiswa di Gedung DPR 23-24 Sept’.
Dia mulai menggalang dana sejak Minggu (22/9), yang diperuntukkan makanan, minuman, dan mobil komando yang dipakai mahasiswa untuk berdemo. Dana yang dikumpulkan Ananda mencapai Rp 134 juta.
(dwk)

The post Netizen Ramai-ramai Tuntut #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhy appeared first on Teknologi.id.


Netizen Ramai-ramai Tuntut #BebaskanAnandaBadudu dan #BebaskanDandhySeptember 27, 2019 at 11:24AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat

Untuk mencapai hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang mampu membantu trader dalam hal jual beli. Dalam hal ini, sebuah tehnik diperlukan untuk membantu cara membaca indikator RSI (Relative Strength Index). Secara umum, pengertian RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya untuk penerapan robot trading yang umumnya menggunakan indikator RSI. Penggunaan indikator … The post Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat appeared first on CoinAset . September 30, 2018 at 10:48PM

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.