Langsung ke konten utama

Enam Bulan Meluncur, YouTube Premium Mulai Goyah

Teknologi.com – Layanan premium YouTube, YouTube Premium atau YouTube Red yang baru satu semester diluncurkan diwacanakan beada di ujung tanduk.

Layanan YouTube Premium atau YouTube Red baru berumur enam bulan sejak diluncurkan pada Mei 2018 lalu. Untuk menggunakan layanan bebas iklan ini, pengguna harus merogoh kocek 12 dollar AS (sekitar Rp 172.000) per bulan.

Tak hanya bebas iklan, pelanggan YouTube Red bisa menikmati YouTube Music Premium, mengunduh video, dan menonton 100 konten orisinil YouTube seperti “Cobra Kai” dan “Origin” yang menjadi andalan YouTube Premium.

Namun keputusan terbaru dari YouTube seakan memberi petunjuk bahwa layanan premiumnya itu sedang di ujung tanduk. YouTube baru saja mengumumkan layanan YouTube Red hanya bisa dinikmati secara gratis dengan subsidi iklan mulai 2019.

Menjangkau lebih banyak pengguna

Alasannya, agar konten orisinil YouTube bisa lebih banyak dinikmati pengguna. Jumlah pengguna layanan gratis YouTube disebut mencapai 2 miliar dan menjadi penopang utama pendapatan YouTube yang mecapai miliaran dollar AS per tahun.

Sayangnya, YouTube tidak membeberkan berapa jumlah pelanggan YouTube Premium hingga saat ini. Perubahan strategi ini menimbulkan dugaan jika YouTube Premium belum bisa menutup biaya program orisinil YouTube yang dilaporkan mencapai ratusan juta dollar AS.

Namun perwakilan YouTube enggan menanggapi spekulasi penghentian YouTube premium secara langsung. “Proposisi YouTube premium masih sama. Pengguna yang ingin menonton offline, YouTube bebas iklan dan layanan musik bebas iklan masih akan terus ada di YouTube Premium. Termasuk menonton konten orisinil YouTube bebas iklan,” jawab perwakilan YouTube.

Dengan masuknya konten orisinil YouTube ke layanan gratis, penonton harus menonton iklan layaknya konten YouTube gratis lainnya. Program ini akan mulai berlaku tahun 2019 yang kemungkinan akan disesuaikan lagi dengan anggaran program konten orisinil.

Potensi meraup pendapatan iklan dari iklan melalui konten orisinil memang cukup sayang jika tidak dimanfaatkan mengingat basis penggunanya yang sangat besar.

“Langkah selanjutnya dari strategi orisinil, kami akan memperluas jumlah penonton YouTube Original dan memberikan pengiklan konten luar biasa yang akan mencapai generasi YouTube,” jelas perwakilan YouTube.

Entah kebetulan atau tidak, perubahan strategi YouTube muncul setelah Apple mengumumkan akan meluncurkan layanan streaming dengan konten orisinil pada Maret 2019. Konten tersebut akan bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh semua pengguna produk Apple.

Beberapa pengamat mengatakan jika YouTube berjuang keras untuk mengunggulkan layanan berbayar dibanding mengandalkan layanan gratis yang disokong iklan. Namun melihat keputusan tentang konten original yang baru, agaknya layanan gratisan masih lebih menarik dari segi bisnis.

(DWK)

The post Enam Bulan Meluncur, YouTube Premium Mulai Goyah appeared first on Teknologi.id.


Enam Bulan Meluncur, YouTube Premium Mulai GoyahNovember 30, 2018 at 08:55AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?

Teknologi.id –  Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut. Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan? Apa itu Brain Freeze? Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya. Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus. Saraf trigeminus...

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk men...