Langsung ke konten utama

PHADE, Sistem Keamanan Pejalan Kaki yang Gemar Main Gadget di Jalan

Teknologi.id – Para peneliti Universitas Purdue sedang mencari cara baru untuk memperingatkan para pejalan kaki yang terganggu ketika menggunakan smartphone terhadap kendaraan yang akan datang. Hal itu sebagai upaya untuk menurunkan kematian pejalan kaki, yang semakin tinggi akhir-akhir ini.

The Governors Highway Safety Association melaporkan bahwa 5.984 pejalan kaki tewas pada tahun 2017, sementara jenis kematian lalu lintas lainnya telah menurun.

“Ini adalah masalah yang berkembang di Amerika Serikat dengan lebih banyak pejalan kaki dan pengemudi terganggu oleh ponsel mereka,” kata He Wang, asisten profesor di Departemen Ilmu Komputer Purdue, yang menciptakan teknologi bersama dengan muridnya, Siyuan Cao. “Sekarang, kami telah menciptakan sistem inovatif untuk menggunakan ponsel yang sama untuk membantu menyelamatkan nyawa.”

Tim Purdue mengembangkan sistem yang disebut PHADE, yang memungkinkan pengawasan di depan umum untuk mengirim peringatan langsung ke smartphone.

Teknologi ini akan disajikan selama konferensi UbiComp pada bulan Oktober di Singapura.

Meskipun protokol transmisi data tradisional harus terlebih dahulu mempelajari IP atau alamat MAC tujuan, sistem ini menggunakan pola gerakan sebagai kode alamat untuk komunikasi. Smartphone kemudian secara lokal membuat keputusan sendiri apakah akan menerima pesan.

“Sistem ini pada dasarnya memungkinkan kamera mengintai publik melalui smartphone masing-masing,” kata Cao. “Kamera dapat mengirim peringatan instan ke pejalan kaki bahwa mobil akan datang.”

Menerima pesan langsung

Pejalan kaki akan menerima pesan ke telepon mereka yang berbunyi: “Bahaya! Ada kendaraan mendekat.”

Sistem PHADE bekerja menggunakan server untuk menerima aliran video dari kamera untuk melacak orang. Kamera membangun paket dengan menghubungkan pesan ke kode alamat dan menyiarkan paket.

Setelah menerima paket, perangkat seluler dari masing-masing target menggunakan sensor untuk mengekstrak perilaku pemiliknya dan mengikuti transformasi yang sama untuk mendapatkan kode alamat kedua. Jika kode alamat kedua cocok dengan kode alamat dalam pesan, perangkat seluler secara otomatis mengirimkan pesan ke pemiliknya.

“Teknologi kami berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan kamera dan orang-orang,” kata Wang. “Kamera pengintai banyak digunakan hari ini dan sistem kecerdasan manusia dan buatan dapat mengambil banyak informasi dari video kamera ini. Inovasi kami mengubah informasi itu menjadi aplikasi yang menyelamatkan kehidupan.”

Cao mengatakan kamera pengawas dan perusahaan keamanan juga akan dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam produk mereka secara langsung sebagai fitur utama. Teknologi ini juga dapat digunakan di pusat perbelanjaan, museum, dan lokasi lain untuk mengirim pesan kepada orang-orang tanpa mengorbankan privasinya.

(DWK)

The post PHADE, Sistem Keamanan Pejalan Kaki yang Gemar Main Gadget di Jalan appeared first on Teknologi.id.


PHADE, Sistem Keamanan Pejalan Kaki yang Gemar Main Gadget di JalanSeptember 30, 2018 at 07:49AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat

Untuk mencapai hasil maksimal, tentunya diperlukan strategi yang mampu membantu trader dalam hal jual beli. Dalam hal ini, sebuah tehnik diperlukan untuk membantu cara membaca indikator RSI (Relative Strength Index). Secara umum, pengertian RSI paling sering digunakan untuk menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya untuk penerapan robot trading yang umumnya menggunakan indikator RSI. Penggunaan indikator … The post Cara Membaca Indikator RSI, Setting Terbaik Dan Akurat appeared first on CoinAset . September 30, 2018 at 10:48PM

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk menurunkan ponselnya.