Langsung ke konten utama

5 Tools Pemrograman yang Cocok Bagi Anak-anak

Teknologi.id – Pemrograman sangat erat kaitanya dengan orang dewasa bagaimana dengan anak anak usia remaja?Pemrograman sangat identik dengan kegiatan yang cukup menguras konsentrasi dan pola pikir sebagai seorang programmer.

Tidak hanya menambah wawasan, pemrograman juga bisa melatih keterampilan berpikir dan pemecahan masalah ala programmer seperti yang dinyatakan Steve Jobs dalam suatu wawancara.

Tetapi bukan berarti kegiatan pemrograman selalu erat kaitanya dengan orang dewasa. Dengan cara berpikir seperti itu, anak-anak diharapkan mampu memberikan solusi untuk berbagai permasalahan global di masa yang akan datang.

Berikut beberapa tools yang dapat digunakan untuk anak-anak dengan metode belajar sambil bermain

Scratch (Website)

Tools Scracth ini merupakan sebuah platform pembelajaran pemrograman yang dikemas secara menarik dan bertujuan memperkenalkan dunia pemrograman pada anak-anak.

Di mana kita dapat membuat cerita interaktif, animasi, game, musik, karya seni, dan aplikasi presentasi sendiri dengan mudah. Sasaran platform tersebut merupakan anak usia 8-16 tahun.

Scratch juga mengajarkan kepada anak untuk membuat bahasa pemrograman visual yang telah disediakan pilihannya dan memasukkannya kedalam area kerja (workspace) untuk membuat animasi sprite.

Stencyl (Desktop)

Stencyl adalah platform penciptaan permainan yang memungkinkan pengguna untuk membuat 2D video game untuk komputer, perangkat mobile dan web.

Stencyl memungkinkan untuk mengembangkan permainan dengan menggunakan fitur antarmuka drag dan drop dan tidak ada coding diperlukan sama sekali.

Stencyl memiliki dukungan platform yang luas dan game yang dikembangkan pada Stencyl dapat dimainkan pada Android, iOS, Windows, Mac dan Linux juga.

Alice (Desktop)

Alice adalah sebuah lingkungan pemrograman 3D yang inovatif yang memudahkan untuk membuat animasi untuk bercerita, memainkan permainan interaktif, atau video.

Hal ini memungkinkan anak-anak untuk belajar konsep pemrograman berorientasi objek mendasar dalam rangka menciptakan film animasi dan permainan video sederhana.

Dalam antarmuka interaktif Alice, anak-anak hanya melakukan drag dan drop grafis untuk membuat sebuah program, di mana kode program sesuai dengan standar dalam bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, C++, dan C#.

Tynker (Website)

Tynker adalah sistem pembelajaran program online yang dirancang untuk memotivasi anak-anak dalam menerjemahkan ide-ide kreatif mereka ke dalam permainan, anak-anak akan dilatih cara berpikir.

Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman visual yang mudah di mana tidak ada sintaks khusus dalam pemrograman selain hanya blok kode untuk digabungkan dengan ketentuan pemrograman.

Waterbear (Website)

Waterbear adalah pemrograman yang sangat baik untuk digunakan sebagai tools pemrograman bagi anak – anak, yang di mana fitur pendekatanya menggunakan drag dan drop untuk tujuan pemrograman.

Fitur yang disajikannya pun sama seperti Scratch yaitu Drag dan Drop untuk tujuan pemrograman. Waterbear juga merupakan bahasa pemrograman visual yang berarti anak-anak tidak perlu belajar bahasa sintaks untuk memulai sebuah pemrograman.

Anak-anak dapat membuat file baru, melihat contoh-contoh kreasi lain dan bermain-main dengan fitur yang berbeda satu dengan yang lain.

The post 5 Tools Pemrograman yang Cocok Bagi Anak-anak appeared first on Teknologi.id.


5 Tools Pemrograman yang Cocok Bagi Anak-anakSeptember 25, 2018 at 10:36AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Brain Freeze?

Teknologi.id –  Ugh, brain freeze! Kondisi yang sangat menyebalkan ini dapat membuat kepalamu serasa tertusuk oleh benda yang sangat tajam. Dan yang paling lebih menyulitkannya lagi, tidak semua orang dapat mengalami kondisi tersebut. Benar sekali, beberapa orang dapat tetap memakan es krim sebanyak yang mereka mau, dan tidak pernah merasakan apa-apa. Sangat menyebalkan bukan? Apa itu Brain Freeze? Brain Freeze adalah rasa sakit berdenyut-denyut yang dirasakan setelah pengonsumsian makanan atau minuman yang sangat dingin. Fenomena ini telah menjadi salah satu dari misteri ilmia yang ada sejak tahun 1800-an. Dan sampai saat ini, para ilmuwan masih menelitinya. Teori terkemuka menyatakan bahwa penyebab dari Brain Freeze ini berkaitan erat dengan respon fisik yang seharusnya dirasakan oleh semua orang. Mayoritas ilmuwan beranggapan kondisi tersebut diakibatkan oleh benda bersuhu dingin yang menyentuh dinding atas mulut, dimana itu dapat memicu saraf trigeminus. Saraf trigeminus...

Navigasi Augmented Reality Fitur Baru Google Maps

Teknologi.id –  Pada konferensi   developer -nya tahun kemarin, Google memamerkan satu fitur baru dari Maps  yaitu navigasi Augmented Reality. Sesuai dengan namanya, fitur ini menyajikan panduan navigasi secara langsung pada tampilan kamera. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas kamu tentunya sudah mengerti konsep dari bagaimana cara kerja fitur ini. Kalau kamu masih ingat, fitur ini mirip dengan fitur yang diunggulkan oleh Google Glass dulu. Namun bedanya di aplikasi ini kita hanya perlu mengangkat ponsel saja. Namun kita harus mengangkatnya sebentar saja, mengapa hanya perlu sebentar? Hal ini bukan tanpa alasan, Google sendiri sudah memikirkan matang-matang dan menerapkan bagaimana cara agar pengguna tidak terus terpaku pada panduan navigasi Augmented Reality di ponselnya. Baca juga:  Snapseed: Aplikasi Edit Foto Yang Dikembangkan Oleh Google! Jadi saat pengguna sudah terlalu lama mengarahkan kamera ponselnya. Aplikasi akan meminta pengguna untuk men...

MoMath Museum, Ubah Matematika Jadi Menyenangkan

Teknologi.id –  Matematika, hampir seluruh orang menjauhi mata pelajaran yang satu ini. Karena harus berurusan dengan berbagai macam angka, simbol, terlebih dengan hitungan yang rumit. Namun disamping semua itu, ternyata pelajaran matematika ini dapat berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan lho! Bagaimana bisa? Terletak  di daerah Madison Square Park kota New York, Amerika Serikat. Terdapat sebuah museum yang mengubah pelajaran yang dianggap banyak orang sebagai hal yang mengerikan, menjadi hal yang menyenangkan. Dengan nama MoMath Museum, museum ini didirikan oleh  Glen Whitney, seorang ahli matematika asal Amerika Serikat. Museum ini memiliki dua lantai dengan luas 1.800 meter persegi yang pada awalnya ditujukan untuk para siswa kelas 4 SD sampai dengan 2 SMP. Baca juga:  ‘Museum Digital’ Membawa Jutaan Fosil Dari Kegelapan Namun demikian, museum ini tetap dapat dinikmati oleh siapapun dan berapapun umurnya. Dan menampilkan lebih dari 30 pameran, dengan set...